Perbandingan Rumah Subsidi Di Jakarta Dan Rumah Subsidi Bogor

Kalau kalian ditanya, mending punya mobil dulu atau punya rumah dulu?
Banyak yang jawab, mobil dulu karena dana mati untuk membayar cicilan maksimal hanya 5 tahun, sedangkan untuk cicilan rumah maksimal bisa 20 tahun.
Yang artinya 20 x 12 = 240 bulan itu kita harus tepat membayar cicilan supaya nama kita bagus pada saat BI checking.

Tapi, sebenernya kalo ditanya, mau tidur dimana, di mobil atau di rumah, kira-kira jawab apa? Hihihi.

Rumah harganya memang ratusan juta, tapi ya menurut saya sebanding karena rumah adalah bangunan di atas tanah yang bisa ditinggali sebagai tempat bernaung dan berlindung.
Kalo pengen banget punya rumah tapi dana terbatas, mungkin sudah saatnya kita melirik rumah subsidi yang terdapat di Jakarta ataupun Bogor.


Rumah Subsidi Bogor
Rata-rata rumah subsidi memiliki luas bangunan sebesar 36 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi. Namun, ada juga beberapa rumah yang dibangun dengan ukuran tanah yang lebih luas yakni sekitar 72 meter persegi pada beberapa tipe bangunan. Perbedaan luas tanah tentu berdampak pula pada perbedaan harga yang ditawarkan. Namun, rata-rata rumah subs/ adanya campur tangan pemerintah yang memberikan subsidi agar harga rumah bisa ditekan menjadi lebih murah. Sehingga, masyarakat berpenghasilan rendah bisa memiliki rumah subsidi Bogor.

Rumah Subsidi Jakarta
Memiliki ukuran 72 meter persegi, pada rumah subsidi di Jakarta, Rumah dibuat dengan ukuran tanah yang lebih sempit. Ukuran tanah pada rumah subsidi di Jakarta adalah 45 meter persegi. Ukuran tersebut merupakan ukuran pada rumah tapak yang dibuat oleh pemerintah dengan memberikan dp 0 rupiah. Rumah tersebut memiliki 2 kamar tidur dan satu kamar mandi didalamnya. Tak lupa, terdapat pula dapur untuk memasak sehari-hari.
Rumah tersebut dibandrol mulai harga 180 jutaan hingga 320 jutaan tergantung pada tipe yang dipilih. Saat ini terdapat dua tipe rumah antara lain tipe 21 dan 36 yang siap dipasarkan nantinya.

Target rumah subsidi di Jakarta ini antara lain masyarakat berpenghasilan rendah yang kesulitan untuk mendapatkan hunian murah di Jakarta yang layak untuk ditinggali.

Jadi... Beli mobil atau beli rumah?